Memulai Usaha : Sebuah Dialog Imajiner


Jangan terlalu banyak pertimbangan
Lakukan saja. (ideonair)

Ciri seorang pecundang dapat terlihat dari cara seseorang mengungkapkan alasan. (ideonair)










Apa lagi yang ditunggu? ayo jangan terpuruk oleh keadaan, jangan lemot, jangan banyak pertimbangan, lakukan sesuatu untuk bangun dan mulai usaha. Layaknya orang bangun tidur, tidak perlu langsung loncat dan push-up. Lihat-lihat dulu, lihat waktu, lihat sekeliling...
Ok sudah siap? ...
Apa yang pertama kali terbayang dan menjadi pertanyaan ketika hendak memulai sebuah usaha? macam-macam ya? so mari kita bahas satu persatu dengan model tanya jawab :
T : Usaha apa yang cocok bagi saya?
J : Banyak usaha yang cocok, namun mungkin ada 1 yang paling cocok dengan Anda. Jenis usaha yang sesuai dengan hobby merupakan salah satu pertimbangan terbaik.

T: Saya tidak punya hobby yang mendalam dan tidak punya ketrampilan apa-apa
J: Berarti Anda bisa memulai usaha di bidang jual beli..
T: Kok jual-beli? aku kan gak punya pengalaman marketing
J: Mosok? bukankah seluruh hidup anda merupakan proses sebuah jual-beli? waktu kecil Anda ingin mainan, maka Anda menjual tangisan, rengekan kepada ayah dan mendapatkan mainan tersebut. Waktu Ujian, Anda menjual proses belajar dan mendapatkan nilai. Waktu menikah, Anda menjual pesona dan mendapatkan istri, serta banyak lagi contoh dalam hidup Anda. Anda ini hidup karena proses jual beli mas...

T: Ya, kalau begitu saya mau jualan...Tapi saya gak punya modal, rumah tidak punya, tidak ada yang bisa buat jaminan...oh malang benar nasibku..
J: Anda punya uang berapa?
T: (sambil merogoh-rogoh ke semua saku dan hanya menemukan 1 lembar limaribuan lusuh) ...Rp. 5000,- ...
J: Beli 2 buah air kemasan setengah literan kemudian jual di perempatan jalan dengan harga sebuah Rp. 3.500,-. Kalau terjual semua Anda berarti bisa membeli lagi 2 botol setengah literan ditambah 1 botol seperempat literan dan masih ada sisa beberapa ratus. Anda teruskan saja...
T: lah, oom...meski cuma punya uang limaribu begini tapi aku ini masih tergolong ningrat, oom... malu dong ah...mosok jual di perempatan jalan...
J: lha, maunya Anda yang bagaimana?
T: yang keren dong, sambil duduk-duduk, ngopi, udad-udud, dapet duit...
J: Blogging aja ...
T: wah...mau-mau, pinjemkomputer Sampeyan ya, ntar tolong dibayarin listrik sama bea ngenetnya..asik..(sambil cengar-cengir dan menggosok-gosokkan kedua tangannya)
......................prakkkk................................!!!!

1 komentar:

jauhari mk, MM mengatakan...

dialog yang unik untuk memulai usaha.
Kalau boleh saya ingin sharing .. melengkapi dari sisi kalkulasi finansialnya untuk membuka usaha secara simple dan applicable untuk small business .. tulisan bisa di lihat di http://finplanner-jauhari.blogspot.com/2012/01/bagaimana-menghitung-kelayakan-bisnis.html#more

Posting Komentar